hiphop dalam teater


PEMUDA- Tadi malam (02/06), dentuman musik hip-hop menggema di gedung utama Balai Pemuda Surabaya. Alunan musik yang banyak digandrungi kaum muda tersebut, dibarengi dengan tarian apik, lincah dan energik tujuh penari hip-hop asal Prancis.
Para penari tersebut adalah Aboubakar Cissokho, Demba Cissokho, Sileyymane Cissokho, Jean Michel Gast, akim Houssam, Modi Niakate, dan Loic Ghanem.
Komunitas tari yang menamakan dirinya dengan sebutan Compagnie Etha-Dam ini sanggup menghipnotis para pengunjung yang memadati ruangan pertunjukkan dengan tema Aduna, Terre D'adventurs (Aduna Negeri Petualang) itu.
Dalam tarian yang berdurasi selama 50 menit tersebut, menceritakan tentang penjelajahan tujuh petualang di sebuah negeri asing. “Kita menyampaikan cerita tentang perjalanan para petualang ke negeri asing dan jerih payah mereka dalam mempertahankan hidupnya di gurun pasir,” kata Loic Ghanem, salah satu penari saat ditemui di sela-sela gladi resik kemarin sore. Hal itu bisa tercermin juga dari pakaian jenis pakaian yang digunakan. Yakni pakaian padang pasir (menggunakan pakaian ala Aladin, red).
Pria yang kini genap berusia 25 tahun ini mengatakan, jika tarian yang disuguhkan kali ini merupakan sebuah kreasi seni tari yang dikolaborasikan dengan tarian hip-hop. “Tari ini bukan murni tari hip-hop. Namun ini semua adalah tari campuran dari berbagai jenis dance hip-hop," imbuhnya.
Oleh karena itu, fokus lighting dan penataan panggung merupakan pekerjaan yang tak mudah untuk menyampaikan nilai filosofi tarian yang ingin disampaikan kepada para pengunjung. “Kita sangat membutuhkan orang yang profesional untuk menangani semua itu,” katanya.
Suguhan tarian yang di koreograferi oleh Ibrahima Sissoko tadi malam merupakan penampilan yang ke enam di berbagai negara di Asia. Sebelumnya, komunitas ini pernah tampil di Kamboja, Hongkong, Malaysia, Thailand dan Philipina.

0 komentar: